Kamis, 22 Desember 2011

ILMU BERI BUNIAN (PUCUK SEGALA PUCUK DARI ORANG BUNIAN)

RAJA RYZAL KELAYANG
rajaryzalkelayang@gmail.com

Bismillahhirrahmannirrahim…. assallammualaikum warahmatullahhi wabarakatuh,mumpung masih ada sedikit waktu luang untuk dapat menulis,sambil minum kopi luak saya coba membeberkan sedikit pengetahuan dari guru saya ninik nan besusu tunggal yang bergelar bidan raya dari kampung BUNIAN,uluk salam ijin pamit saya memohon kepada sesepuh sesepuh handai taulan,orang orang pintar,cerdik pandai,para pendekar yang ada di blog ini,untuk mengijinkan saya menulis sedikit pengetahuan dan inteligen/info dari komunitas orang bunian ini,dari pada lapuk di badan lebih baik lapuk di makan orang tersimpan dalam lembari digital kampus wong alus ini….terima lah salam hormat saya.
ilmu BERI BUNIAN ini adalah sebuah ilmu semula jadi yang sangat di rahasia kan oleh komunitas orang bunian terutama di Riau,karena kalimat semula jadi ini adalah kalimat yang wajib di miliki oleh 9 kepala suku orang bunian jika ia akan menjadi pemimpin dari komunitasnya tersebut,selain itu kalimat ini sangatlah reaktif sekali jika ia di ketahui saja dan di bunyikan maka secara aktif dan instan dapat mempengaruhi alam bawah sadar benda benda di sekitarnya.
kalimat semula jadi ini jugalah yang saya gunakan untuk dapat masuk dalam kampung orang bunian,mencari pengetahuan alam yang tersimpan rapi dan original di sana,kalimat ini mampu membuat daya pelaris yang sangat instan dan mengejutkan banyak orang moderen,kenapa..? kalimat ini jika di baca oleh seorang pedagang maka si pembeli akan datang selalu dengan berbaris baris seperti semut mendatangi gula,ia memang berasal dari keramatnya semut yang berbaris baris.
jika saya hidupkan kalimat semula jadi ini di mata orang maka saat kalimat ini ia bunyikan maka matanya memiliki daya pekasih yang sangat memabuk kan sehingga saat ia memandang seonggok api pun maka api tersebut berubah sipat dan kadar alamnya menjadi sesuatu seperti yang ia kehendaki,mabuk kasih karena kasih api panas pun menjadi kasih,jika kalimat semula jadi ini di tanamkan pada tanah maka ia instan mampu membuat emas emas perhiasan yang tersimpan dalam bumi terpancar keluar zahir ke alam nyata ( untuk yang ini pastikan bahwa di tanah tersebut benar benar tersimpan zat emasnya/ada emasnya )bahkan jika kalimat tersebut di hidupkan di seluruh bagian tubuhnya insyaALLAH orang tersebut mampu terapung dan berdiri di tengah sungai yang dalam,ia tidak akan hanyut terbawa arus karena daya pekasih di tubuhnya yang membuat air sayang kepadanya sehingga tidak termakan oleh keras dan kasarnya arus air sungai,kalimat semula jadi ini mampu membuka pintu utama pori pori tubuh manusia,sehingga energy dan kemampuan apa saja dalam tubuh manusia tadi dapat di pancarkan ke alam nyata,seperti kita ketahui bahwa ada banyak orang yang memiliki kesaktian,energy,khodam,jin dan lain lain dalam batang tubuhnya,ia dapat merasakan energy yang begitu besar terebut dalam tubuhnya namun ia TIDAK MAMPU MENGELUARKANNYA KE ALAM NYATA,sehingga energy itu seperti udara yang berada dalam sebuah balon,hanya mengembang dalam tubuh saja dan tidak dapat di gunakan dan di lihat khasiat dari ilmunya tadi,kenapa ini terjadi tentulah karena pintu masuk dan keluar dari semua energy tubuhnya tertutup,seungguhnya semua manusia itu memiliki energy dan kadar ilmu yang sama dan telah ada sama rata juga di batang tubuhnya,namun sesiapa yang mampu mengeluarkan energy dan ilmu tadi dari tubuhnya maka ialah yang di lihat orng memiliki ilmu,hanya karena ia dapat mengeluarkan energy tersebut saja sebenarnya,jadi inti dari sebuah ilmu ghaib/energy yang ada dalam tubuh manusia dapat berkhasiat adalah karena ia di keluarkn dari batang tubuh,untuk dapat mengeluarkan energy yang teramat besar itu ia harus membuka pintu dari seluruh tubuhnya apa itu pintu energy batang tubuh ialah PORI PORI TUBUH,pori pori tubuh ini berjumlah 99999 ( saya dapat melihatnya pertama sekali karena di lihatkan oleh salah satu ahli pengobatan orang bunian,semacam dokter dari bunian,antum dapat mengeceknya pada scan sinar supra x di hospital hospital ternama ) nah ternyata sebanyak 99999 itulah tenaga dan energy yang tertanam semula jadi pada tubuh semua manusia,sama rata,sama adanya dan sama kadarnya,berbeda hanya karena sebagian orang lain mampu mengeluarknnya sementara sebagian yang lain tertutup pori porinya,sesungguhnya orang yang mampu mengendalikan jalur pintu energy pori pori tubuh ini ia sangatlah mungkin untuk melakukan pengobatan diri sendiri dan orang lain,jika tubuhnya terlalu panas maka ia keluarkan sebagian dari hawa panas (demam ) nya tadi keluar dari tubuh dengan membuka pori porinya,begitu juga jika ia kekurangan energy/oxigen,nitrogen maka ia dapat menyerapnya dari alam semesta melalui membuka pori pori tubuhnya ( alam menyediakan apa saja yang di butuhkan manusia ).
ada seorang teman yang mampu sembuh dari penyakit HIV/AIDS yang telah di vonis dokter umurnya hanya tinggal paling lama 1 tahun hanya dengan di bimbing membuka pori pori tubuhnya,dengan setiap hari mengeluarkan racun racun dan bakteri HIV melalui pori pori tubuhnya yang memang bakteri tersebut berada mengalir dalam darah,dengan sedikit memanaskan darahnya dan mampu membuka serta mengendalikan terbuka dan tertutupnya pori pori tubuh ia selamat dari penyakit yang sangat mematikan tersebut,kebetulan gambarnya ada saat ia saya hidupkan kalimat semula jadi BERI BUNIAN ini dan mengaplikasikannya pada pndangan mata (saya telah di ijinkannya untuk memposting gambar saat ia saya hidupkan kalimat semula jadi ini).
nah setelah berpanjang lebar kita membacanya lalu timbul pertanyaan,kalimat ini dari mana asal kaji serta kejadiannya…?menurut dari pengalaman saya yang cukup lama bershabat,bertanya,bersilaturahmi pada kampung orang bunian barulah terbuka jelas bahwa kalimat yang berasal dan di rawat oleh orng bunian ini berasal dari nabi SULAIMAN (dalam islam ) orang bunian menyebutnya TUK LAMAN PATIH karena ada sebagian komunitas orang bunian ber nabi kan/ nabi nya NABI SULAIMAN dengan agama yang mereka anut adalah agama yang nabi SULAIMAN anut juga,tentulah segala ilmu ilmu yang ada pada jaman nabi sulaiman menjadi ilmu pokok/makanan utama dari kaji mereka setiap hari termasuk guru saya ini juga nabi beliau adalah NABI SULAIMAN dengan tetap mengakui sipat sipat kenabian MUHAMMAD,kalimat beri bunian ini menurut kaji orang bunian berasal dari kejadian alam saat nabi sulaiman tengah berjalan bersama ribuan pasukannya untuk berperang,di sebelah kanan dari kuda biru nabi sulaiman berdiri seorang panglima nya bernama KHIDIR BINTI SITIMAH,( nabi KHIDIR jika dalam islam) di sebelah kiri berdiri panglima khotib berpakaian baju perang terbuat dari emas ( kemungkinan ini kakek moyang nya Raja RUM) lalu saat pasukan nabi sulaiman itu berjalan lewat jugalah barisan sepasukan semut sepanjang 17 depa (meter) dengan Raja semut berjalan paling depan bernama TUM (nama ini juga di pakai dan di adopsi oleh raja tersohor yaitu Raja RUM yang kemungkinan juga menggunakan sebagian dari kalimat semula jadi semut berbaris ini,lalu karena takut terinjak injak oleh kuda pasukan nabi sulaiman tadi maka raja semut memerintahkan kepada pasukkannya untuk berhenti seketika,dengan berkata hormat bahwa seorang nabi sekaligus wakil tuhan yang sangat dermawan dan kaya tengah pergi berjihad (jihad bahasa yang telah sya translate )nabi sulaiman adalah nabi yang ALLAH titipkan kemampuan mengerti bahasa segala hewan mendengar suara tersebut,lalu ia berhenti dan turun dari kudanya menghampiri Raja semut tersebut,Raja semut terkejut ternyata nabi sulaiman mengerti bahasa semut padahal sudah beribu ribu tahun hanya nabi ADAM yang memiliki kemampuan itu,di sana terjadi pembicaraan tentang ketuhanan antara semut dan nabi sulaiman,setelah selesai maka SEBAGAI RASA TERIMA KASIH KARENA NABI SULAIMAN TELAH MENYELAMATKAN PASUKAN SEMUT TADI DAN DI BERI KAJI TUNJUK AJAR SOAL KETUHANAN MAKA RAJA SEMUT MEMBERIKAN SEBUAH KALIMAT BERTUAH/KALIMAT YANG ALLAH TITIPKAN SATU SATUNYA DARI SEMUA MAKHLUK CIPTAANNYA HANYA KEPADA HEWAN SEMUT,SEBAGAI WAKIL DAN JUGA SIPAT ADIL ALLAH TUHAN SERU SEKALIAN ALAM KEPADA SETIAP MAKHLUKNYA WALAU SELEMAH DAN SEBURUK APAPUN……..(sesungguhnya terbuktilah maha adilnya ALLAH,ia menitipkan senjata/kemampuan pada setiap makhluk yang ia ciptakan) Raja semut bersumpah jika kalimat ini sampai ke tangan dan lidah manusia maka jika ia menyebutnya maka lidahnya akan membuat manusia lain mendengar berbaris baris di hadapan si penyebut kalimat ini,jika di di sebut pada sesuatu maka seluruh sipat sipat yang ada dalam semut akan terjadi pada kehidupannya,di mana ia berada maka selalu manis berada,tuah dan berkah akan menghampirinya,tentu di lambari juga dengan tindakan yang ber niat lurus.kalimat semula jadi nan keramat dari raja semut inilah yang di simpan dan di turunkan oleh orang bunian secara turun temurun saja sebagai piandel/pucuk segala pucuk dari solusi setiap permasalahan yang akan di selesaikan oleh setiap kepala suku dari orang bunian di seluruh asia tenggara ini,begitu juga manusia selanjutnya di sesuaikan dan di gabung dengan kerja nyata sebagai QODO dan QADAR hakikat kita sebagai manusia nyata yang hidup dalam alam material/zahir.
nah di penghujung tahun ini ada baiknya hal ini saya sampaikan sebagai cindera mata akhir tahun bagi yang telah setahun penuh berkecimpung,bersilaturahmi terkadang saling caci maki walaupun niatnya sesungguhnya bukanlah caci di hati terkadang hanya rasa cinta dan tunjuk ajar yang di beri,agar kalimat keramat ini tetap lestari dan terjaga ke asliannya serta tidak di plintir plintir sak enake dewe sehingga takut akan menyinggung rasa kasih guru guru saya di kampung bunian maka saya akan tuliskan kalimat utuhnya saja,bagaimana menghidupkan kalimat ini di tubuhnya tidak dapat saya tuliskan,karena ada pantang larang yang harus saya ketahui dulu dari si penerima ijazah,paling tidak saya mendengar suaranya minimal 5 menit agar dapat menentukan pilihan bahwa si penerima tengah berniat dengki atau berniat di beri,saya rasa kita bisa ber telephone ria untuk saling mengenal sehingga terasa klop dan lega hati saya untuk menghidupkan kalimat BERI BUNIAN ini di batang tubuhnya,berikut kalimat BERI BUNIAN tersebut

Bismillahi
lam ta lam tum
TUM TUM LAYATALLATUM

NB: di atas saya lampirkan beberapa photo sebagai penambah cindera mata tentang ilmu beri bunian ini,sebagai arah dan semangat kita dalam menggali tenaga tenaga supranatural warisan bumi nusantara raya ini,salam damai salam kasih salam peluk hangat teruntuk semua kawan kawan dimana pun berada,baik yang ada di kampus wong alus dan digital digital internet supranatural lain….saya akhiri dengan kasih segala kasih kasih sidang anak manusia pada pembaca KWA terkasih..assallammualaikum warahmatullahi wabarakatuh. @@@

by: wong alus

Kamis, 08 Desember 2011

Al Hikam : Apabila Lidah Telah Ringan Berdoa

Manakala kita telah dekat dengan Allah dan telah ramah denganNya, pasti
Allah - menurut kebiasaan - tidak akan menahan-nahan permintaan hambaNya. Bahkan Allah menggerakkan pada hambaNya supaya terus bermohon dan berdoakepadaNya. Bagaimanakah apabila Allah s.w.t. telah meringankan lidahhambaNya, dan bagaimanakah selanjutnya? Dalam hal ini yang mulia Imam Ibnu Athaillah Askandary telah memberikan kesimpulan dalam Kalam Hikmah beliau sebagai berikut:

"Manakala Allah membukakan lidah anda dengan bermohon (kepadaNya), maka ketahuilah, sesungguhnya (Allah) berkehendak akan memperkenankan (permohonan) anda."

Penjelasan Kalam Hikmah ini adalah sebagai berikut:

I. Yang dimaksud dengan Allah membukakan lidah kita, artinya Dia meringankan lidah kita pada berdoa dan memohonkan sesuatu yang kita hendaki kepadaNya. Dengan ringan lidah kita berdoa dan memohonkan kepada Allah, berarti kita telah mulai merasakan dan telah mulai menghayati kefakiran kita kepadaNya. Apabila kita sudah merasakan dan menghayati bahwa kita betul-betul berhajat kepadaNya , oleh karena Dia yang sanggup menyampaikan hajat-hajat mahlukNya. Maka ketika itu kita tidak boleh tertinggal dari menyampaikan apa saja hajat kita kepada Allah, bermohon kepadaNya supaya hajat jita itu disampaikan olehNya dan supaya maksud kita diberkahi pula
olehNya.

II. Apabila hal di atas telah kita rasakan pada diri kita, berarti Allah memberikan kapada kita doa, yakni menghendaki supaya kita bermohon kepadaNya. Ketika itulah, maka apa yang kita mohonkan kepada Allah akan diperkenankan olehNya. Adakala Allah memperkenankan maksud yang kita tuju dan yang kita kehendaki, atau selain itu, yang menurut Allah itu lebih baik daripada sesuatu yang kita mohonkan kepadaNya. Adakala permohonan kita itu diperkenankan Allah dengan segera ataupun ditangguh; yakni ditangguhkan waktunya oleh Allah s.w.t. kepada waktu yang sesuai menurut ilmuNya.
Yang sudah terang, bahwa kita berdoa dan bermohon kepada Allah s.w.t. adalah dengan kehendakNya. Buktinya bahwa Allah meringankan lidah kita untuk berdoa kepadaNYa. Dan ini pasti dibarengi dengan perasaan dan pengakuan yang sempurna bahwa kita sangat berhajat kepada Allah. Sebab segala sesuatu tidak akan berhasil jika tidak dengan seizin dan kehendakNya.

Apabila demikian keadaan permohonan kita kepada Allah, maka Allah memperkenankan doa kita sesuai dengan janjiNya, lebih-lebih apabila kita berdoa itu di waktu-waktu yang mustajab, di mana hati kita tidak lupa dan lalai kepadaNya. Yakni waktu mustajab menurut lahiriah, dan mustajab puladisebabkan dibarengi oleh keadaan kita tidak lupa kepadaNya.


III. Perlu diketahui bahwa gambaran kecintaan Allah kepada hambaNya, yang ada hubungannya dengan Allah, memperkenankan maksud dan permohonannya, adalah jauh berbeda antara hamba Allah biasa dengan hmba Allah yang telah diangkat martabatnya oleh Allah sebagai WaliNya dan orang yang begitu dekat denganNya. Misalnya saja, bagaimana Allah dengan WaliNya, dapat kita lihat dari Hadis Anas bin Malik r.a. yang dalam bahasa Indonesianya sebagai berikut:

Telah bersabda Rasulullah s.a.w.: "Apabila Allah telah mencintai hambaNya, maka Allah turunkan bala keatas hambaNya itu dan Allah ikatkan balaNya atas hamba tersebut. Apabila hamba itu berdoa, maka para malaikat berkata: Wahai Tuhanku, itu hambaMu si fulan, sampaikanlah hajatnya. Allah menjawab: Jangan campur tangan pada hambaKu itu. Karena sesungguhnya Aku cinta dan sayang mendengarkan suaranya berdoa dan bermunajat. Apabila si hamba berkata: Wahai Tuhanku! Maka Allah menjawab: Selamat wahai hambaKu dan bahagialah engkau. Tidak kamu seru sesuatu kepadaKu melainkan Aku
perkenankan buatmu. Dan tidak Engkau mohon sesuatu padaKu, melainkan Aku berikan dan Aku perkenankan buatmu. Ada kala Aku segerakan kepadamu apa yang kamu pinta. Ada kala Aku simpan disisiku sesuatu yang lebih baik buatmu. Dan ada kala Aku hindarkan bala darimu dengan doa tersebut, yaitu (dihindarkan)dari cubaan dan bala yang lebih besar dari yang tersebut."

Hadis ini merupakan suatu pengetahuan bagi kita bahwa demikianlah kehendak Allah dalam menanggapi doa para WaliNya. Tentu bagi hamba Allah yang belum sampai ke tingkat yang demikian, menggambarkan bahwa demi kita berdoa kepada Allah, maka terus saja doa kita itu akan diperkenankan olehNya. Perasaan ini mungkin saja boleh terjadi seperti itu. Tetapi berlainan dengan hamba-hambaNya yang saleh atau Wali-waliNya. Sebab kadang-kadang Allah memperlambatkan pada memperkenankan doa mereka, karena Allah sangat sayang dan cinta mendengar suara doa yang selalu diucapkan oleh hambaNya itu kepadaNya.

Yang sudah pasti, tidak ada doa hambaNya yang saleh yang tidak diperkenankan
olehNya. Bahkan Insya Allah pasti diperkenankanNya. Cuma apakah doa itu sesuai dengan apa yang dimohonkan hambaNya itu atau tidak. Apakah cepat diperkenankanNya atau tidak. Dan apakah diperkenakanNya didunia atau disimpan olehNya dengan jalan (sebagai gantinya) dijauhkannya bala dan petaka dari hambaNya, baik di dunia atau di akhirat. Allahlah yang Maha Mengetahui dan yang Maha Kuasa.

Kesimpulan:

Berdoa kepada Allah tidak sunyi dari salah satu dua gambaran. Ada kala berdoa kepada Allah dalam keadaan biasa, bukan karena gugahan hati dan dorongan ilham yang mendesak kita berdoa. Doa yang begini diperkenankan juga oleh Allah, tetapi belum dapat dipastikan, sebab tekanan kita berdoa belum sampai pada tingkat penghayatan keyakinan perasaan kefakiran kita kepada Allah s.w.t.

Ada kala berdoa kepada Allah memeang karena hobbi kita, hati kita menggugah untuk berdoa kepadaNya. Jadi apabila berdoa kepada Allah dengan tekanan demikian, maka ketahuilah bahwa Allah yang Maha Pemurah tidak akan melewati dan membiarkan doa kita begitu saja tanpa diperkenankan olehNya. Tetapi yakinlah bahwa nilai doa kita sama seperti nilai doa hamba-hambaNya yang sedang dalam keadaan darurat atau dalah kebutuhan yang sangat di mana tidak ada jalan lain selain hanya kepada Allah. Dengan penuh perasaan lahir batin, kontak ingatannya hanya kepada Allah, di samping khusyuk dan tawadhuknya kepada Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Inilah yang
dimaksud dengan syair Tauhid dan Tasawuf:

"Jikalau Engkau (ya Allah) tidak mahu memberikan permohonan yang aku harapkan,
Dari kelimpahan kemurahanMu, niscaya Engkau (ya Allah) tidak akan mengilhamkan padaku memohon permohonan."

Maksudnya, karena Allah telah mengilhamkan pada kita buat berdoa dan bermohon kepadaNya, maka tentu Allah dengan limpahan kurniaNya akan memperkenankan doa permohonan kita. Tetapi jika Allah tidak berkehendak memperkenankannya, maka tentu Dia tidak mengilhamkan kita untuk berdoa dan bermohon kepadaNya.

Alangkah indahnya syair ini. Alangkah mendalamnya perasaan keindahan yang terkandung di dalamnya. Perasaan keindahan kehampiran lahir dan batin antara manusia sebagai hambaNya dengan Allah s.w.t. sebagai Pencipta alam semesta dan yang bersifat dengan Maha Pemurah, Maha Pengasih dan Penyayang.

Amin.
Share this post to other.

Posted by zezz at 9:50 PM
SUFI ROAD

Promote Your Page Too
أَلا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ .الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ

Ketahuilah! Sesungguhnya wali-wali Allah, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan mereka pula tidak bersedih hati. Wali-wali Allah itu ialah orang-orang Yang beriman serta mereka pula sentiasa bertaqwa. (Yunus 10: 62-63)

Tidak Melupakan Dzikir

Sayyid Abdul Wahab asy-Sya'rani

Seseorang yang meniti jalan Allah, hendaknya tidak melupakan dzikir (ingat kepada Allah). Ini sangat penting. Para ulama menyatakan "Siapa yang lupa Allah, berarti ia telah menjadi kufur".

Dzikir menyebabkan seseorang selalu terjaga dan dilindungi Tuhan.
Para ulama menyatakan, orang-orang arif senantiasa berdzikir kepada Tuhan.
Bila melupakan-Nya, walau hanya satu dua nafas, Allah menyerahkan--nasib--mereka kepada setan sehingga setan menjadi temannya.Adapun orang-orang yang belum mencapai tingkatan tersebut, Allah tidak sampai berbuat demikian. Semua menurut tingkatan dan derajat masing-masing.

Dzikir adalah sebuah bentuk ibadah yang sangat agung derajat dan pahalanya. Dalam riwayat Muslim, Nasai dan al-Bazzar dikatakan: Maukah aku beritahu tentang suatu amal yang paling baik, paling suci disisi Tuhan, yang mampu meningkatkan derajat, lebih baik dari memberi sedekah emas dan perak, bahkan lebih baik daripada bertempur dengan musuh? Baiklah ya Rasul, jawab sahabat. 'Dzikir kepada Allah'

Dzikir juga merupakan pembeda antara iman dan kufur, hakikat hidup dan kematian. Dalam riwayat at-Tabrani, Rasul menyatakan tidak, "Siapa yang ingat Allah dengan tidak berdzikir, berarti terlepas imannya".

Pada kesempatan lain Rasul juga bersabda: "Siapa yang mengerjakan shalat subuh secara jamaah, lalu berdzikir kepada Allah sampai terbit matahari, kemudian melakuakan shalat dua rakaat, maka ia diberi pahala seperti pahala orang yang melakukan haji dan umrah secara sempurna"

Seseorang harus terus berusaha berdzikir untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah, walau dalam keadaan sempit atau sakit. Jangan menunggu sampai sehat. Sebab menanti sampai sehat berarti pengangguran.

Sejalan dengan itu, Athaillah, pengarang kitab Al-Hikam menyatakan, "Seseorang hendaknya terus berdzikir. Jangan sampai tidak mau dzikir dengan alasan belum bisa khusyuk. Sebab meninggalkan dzikir adalah lebih parah daripada dzikir yang tidak khusyuk. Dari model dzikir yang tidak khusyuk tersebut, Insya Allah akan bisa naik menjadi dzikir yang disertai dengan kesadaran hati. Dari situ kemudian naik
lagi menjadi dzikir yang benar-benar khusyuk kepada Allah.

Manfaat atau faedah dzikir amat banyak. Antara lain,
pertama, bahwa dzikir merupakan ketetapan dan syarat kewalian. Artinya, siapa yang
senatiasa berdzikir kepada Allah, maka ia akan bisa mencapai derajat kekasih Tuhan dan itu menjadi salah satu ciri utamanya. Sebaliknya, siapa yang lupa atau berhenti dari berdzikir berarti ia lepas dari deradjat kewalian.

Kedua, Dzikir merupakan kunci dari ibadah-ibadah yang lain. Dzikir merupakan jalan yang paling cepat untuk membuka rahasia-rahasia ibadahyang lain.
Syyid Ali al-Mursifi menyatakan, banyak guru thariqat yang merasa tidak mampu merawat--hati--muridnya sampai bersih. Mereka tidak menemukan obat yang lebih baik untuk itu, kecuali dengan cara terus-menerus melakukan dzikir. Maka, dalam soal pembersihan hati ini, dzikir bisa diumpamakan sebagai alat gosok khusus yang dapat secara cepat membersihkan kerak tembaga. Sedang ibadah-ibadah lain bagai alat gosok biasa yang lama sekali bila digunakan untuk membersihkan kotoran tembaga.

Ketiga, bahwa dzikir merupakan syarat atau perantara untuk bisa masuk dalam hadirat Ilahi.
Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha Suci. Dia tidak akan bisa didekati kecuali oleh orang-orang yang suci. Seseorang yang senantiasa melakukan dzikir, hatinya akan menjadi bening dan bersih. Maka, dengan itu, ia akan bisa mencapai Tuhan dengan baik dan cepat.

Keempat, dzikir akan membuka hijab dan menciptakan keihlasan hati yang sempurna. Kasyah (terbuka hijab) ada dua macam: hissi dan khayali. Kasyaf hissi adalah terbukanya pandangan karena penglihatan mata, sedang kasyaf khayali terbukanya tabir hati sehingga mampu mengetahui kondisi di luar alam inderawi; mahluk halus atau yang
lain-lain. Akan tetapi, siapa yang mempunyai kasyaf sehingga mampu melihat gerak-gerik orang lain di rumah mereka, maka itu berarti kasyaf syaitani. Ia harus bertaubat dari kasyaf sesat tersebut.

Kelima, menurunkan rahmat. Rasullulah bersabda, "Orang-orang yang duduk untuk berdzikir, maka malaikat mengitari mereka, Allah melimpahkan rahmat-Nya, dan Allah juga menyebut (membanggakan) mereka kepada para malaikat di sekitarnya".

Keenam, menghilangkan kesusahan hati. Sesungguhnya, kesusahan dan kesedihan adalah akibat lupa kepada Allah. Seseorang hendaknya tidak mencaci dan menyalahkan orang lain ketika bertubi-tubi mendapat celaka, tertimpa musibah dan kesusahan. Semua itu, sebenarnya, merupakan pembalasan atas perbuatannya yang memalingkan diri dari
Allah. Siapa yang menghendaki kebahagiaan dan ketenangan, hendaknya memperbanyak dzikir.

Ketujuh, melunakkan hati. Al-Hakim Abu Muhhamad at-Turmudzi berkata, "dzikir kepada Allah bisa membasahi hati dan melunakkannya. Sebaliknya, bila hati kosong dari dzikir, ia akan menjadi panas oleh dorongan nafsu dan api syahwat. Sehingga hatinya menjadi kering dan keras. Anggota badannya menjadi sulit (menolak) untuk diajak taat
kepada Allah". Selain itu, dzikir juga bisa meredakan berbagai macam penyakit hati,
seperti sombong, riya, ujub, hasud, dendam, suka menipu, dan lain-lain.

Kedelapan, memutuskan ajakan setan. Ada perbedaan antara kehendak nafsu dengan kehendak setan. Kehendak setan biasanya mengajak kepada kemaksiatan dan kedurhakaan, sedang kehendak kehendak nafsu biasanya mengajak untuk menurutkan sahwat.

Kesembilan, dzikir bisa menolak bencana. Dzunnun al-Misri berkata:
"Siapa yang berdzikir, Allah senantiasa menjaganya dari segala sesuatu".

Para ulama menyatakan, dzikir merupakan pedang bagi para pemula. Dengan dzikir ia memerangi musuh-musuhnya; jin dan manusia. Dengan dzikir pula, ia menolak segala macam bencana. Sesungguhnya, bencana, bila bertemu dengan orang-orang yang berdzikir, ia akan menyimpang. Dzikir yang telah kokoh dalam hati, membuat setan menjadi pingsan bila mendekat.

Demikian di antara faedah-faedah dzikir. Karena itu, hendaknya seseorang senantiasa membiasakan dzikir kepada Allah. Dengan dzikir, setan tidak akan bisa mengendalikan manusia.

Sumber : Sayyid Abdul Wahab asy-Sya'rani dalam bukunya"Al-Minah as-Saniyah".
Di Indonesia buku tersebut diterjemahkan oleh Ach. Khudori Soleh dengan judul "Menjadi Kekasih Tuhan" dan diterbitkan oleh Mitra Pusaka, Yogyakarta 55167
by: sufi road

Fox TV Interview with Syeikh Nazim about Chili Miner

Maulana’s Meeting with Chilean Miners 19th December 2010
Wawancara Kedua, oleh FOX TV tentang Penambang Chile yang Selamat dan Datang Menemuinya di Siprus PADA HARI Kamis, 23 Des 2010
spiritualoase.wordpress.com



Pada September 2010 lalu, perhatian masyarakat dunia tertuju pada 33 penambang di Chili yang terkubur di kedalaman lebih dari 700 meter di bawah permukaan bumi. Namun akhirnya satu demi satu penambang berhasil diselamatkan dengan menggunakan kapsul ‘Phoenix’.

Kejadian itu berawal sejak tanggal 5 Agustus 2010 dan akhirnya dapat diselamatkan pada tanggal 14 Oktober 2010. Baru kali ini publik melihat 33 orang mampu bertahan hidup dalam kegelapan di bawah tanah selama lebih dari dua bulan, setelah jalur keluar-masuk tempat mereka bekerja tertimbun bebatuan. Determinasi dan daya juang para pekerja untuk tetap bertahan hidup menunggu pertolongan, diliput langsung oleh lebih dari dua ribu jurnalis dari mancanegara, langsung dari area pertambangan San Jose, di padang gurun Atacama. Pemimpin penambang Luis Urzua menjadi penambang terakhir yang diangkat dengan selamat. Proses evakuasi memakan waktu hingga 22 jam 37 menit.

Bahkan Aktor kondang Brad Pitt sangat terkesan dengan kisah 33 penambang Chili yang berhasil selamat setelah terkubur hidup-hidup selama 69 hari di dalam perut bumi. Pitt pun berniat untuk mengangkat kisah mereka menjadi sebuah film nyata di tahun depan.

Namun tahukah publik dunia…dibalik kejadian itu ada keterlibatan Invisible hand yang sangat berperan di dalamnya. Allah berkehendak lain, Dia mengirimkan Aulia-aulia pilihannya untuk membuka mata dunia tentang sebuah spiritualitas sejati. Kisah nyata inilah yang dialami oleh 33 penambang itu. Di kedalaman perut bumi, ditengah keputus asaan mereka tentang upaya penyelamatan manusia modern, tiba-tiba saja muncul ditengah-tengah mereka seorang Aulia Allah zaman ini. Seorang Sultan Aulia, mursyid sejati thoriqoh Naqshabandi Haqqani dari sanad mata rantai emas ke 40, Maulana Syaikh Muhammad Nazim Adil Haqqani yang datang menghibur hati mereka. Syaikh Nazim memberikan siraman ruhani dan akhirnya di kedalaman perut bumi itu mereka ber syahadat dan serta merta ber bay’at di tangan beliau. Selanjutnya ke 33 orang penambang itu diberikan sebuah kalung tawuz, azimmah yang digantungkan di leher mereka masing-masing. Sampai akhirnya mereka terselamatkan oleh tim relawan, tawuz/azimmah itu tetap melekat di leher mereka.

Kenyataannya selanjutnya, stasiun tivi dunia yang dikuasai oleh sebagian besar Yahudi dan Nasrani yang ikut meliput peristiwa bersejarah itu menutup-nutupi peran spiritual ini. Sampai pada akhirnya dunia dibuat takjub ketika para penambang itu mengakui bahwa hanya kekuatan Ilahillah mereka terselamatkan dari bencana ini. Para penambang itu tidak mengunjungi Dalai Lama, Paus Paulus atau orang suci lainnya, tapi mereka mengunjungi seorang tua renta di pulau terpencil yang jauh dari keramaian kota besar. Mereka bersimpuh di kaki syaikh Nazim. ke 33 penambang itu mengutus 2 orang temannya untuk berkunjung, menemui sultanul Aulia Syaikh Muhammad Nazim Adil Haqqani di pulau kecil Ciprus (Turki) untuk mengucapkan terimakasih atas peran spiritual beliau ketika berada di dalam perut bumi itu. Mereka disambut hangat oleh syaikh nazim di kediamannya lefke Ciprus dalam beberapa hari dan akhirnya terjadillah dialog antara beliau dengan para penambang dan 2 stasiun TV swasta FOX TV…..

Syaikh Nazim mengatakan kepada publik demikian “A’udzubillahi minasy syaithanir rajiim Bismillah-hir Rahman-nir Rahiim. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya menyaksikan siaran penyelamatan Penambang Chile malam terakhir di Discovery Channel. Dalam film Dokumenter itu mereka berusaha keras untuk menyingkirkan setiap peran Spiritual atau pesan Ilahi di balik insiden ini. Mereka menekankan tentang teknologi dan kecerdikan para insinyur karena mereka berhasil memecahkan masalah-masalah di lapangan dan kesulitan menerjang untuk menyelamatkan para penambang. Tak ada satu kata pun yang disebutkan tentang keajaiban apa yang ditemui oleh para penambang, apa yang mereka alami atau mereka lihat, bahkan adegan setiap penambang yang muncul dari kapsul dengan mengenakan ta’wiiz yang diberikan oleh Mawlana Syekh Nazim (q), dengan licik telah diedit oleh mereka, sehingga tidak satu frame gambar pun dari setiap penambang yang memakai sebuah ta’wiiz ditampilkan selama film Dokumenter yang panjang itu ditayangkan.

Mawlana menegaskan tentang hal ini dalam wawancara berikut ini, menjelaskan bahwa teknologi itu bukanlah alasan yang utama untuk kelangsungan hidup para penambang. Semua itu adalah Kehendak Sang Pencipta, dan setiap orang yang skeptis, mata mereka buta oleh kekuatan spiritual dan mereka harus mengakui bahwa banyak hal yang terjadi sepanjang seluruh kejadian ini yang, berada di luar pemahaman manusia.

Mawlana Syekh Nazim (q) memulai wawancara ini dengan melampiaskan kekecewaan bagaimana kru CNN sehari sebelumnya datang mewawancarai beliau dan memperlakukannya dengan kasar. Beliau mengatakan bahwa, jika stasiun TV ingin mewawancarai Kepala Dokter di Rumah Sakit tentang hal-hal medis, maka mereka paling tidak harus mengirimkan pewawancara yang memiliki beberapa pengetahuan Kedokteran, sehingga ia bisa mengajukan pertanyaan yang relevan dan akan mengetahui jargon medis. Dalam setiap bidang keahlian, yang mewawancarai harus akrab dengan subjek dan terminologi orang yang diwawancarai.

Ambil contoh untuk operasi misalnya, atau tentang olahraga karate, fisika, nuklir, dan memasak ala Jepang – maka seorang pewawancara yang tidak memiliki pengetahuan sebelumnya dari bidang-bidang tertentu akan membuat bodoh dirinya sendiri, dan membiarkan pemirsa berubah menjadi kesal, ini persis apa yang dilakukan pewawancara dari CNN itu. Ia tidak mengetahui apa-apa tentang Spiritualitas dan agama, dan meminta informasi apapun bagi pemirsa untuk belajar.

Mawlana berkata, bahkan jika seseorang tidak tahu apa-apa tentang topik tersebut, setidaknya, orang itu harus bersikap sopan dan hormat, bahkan dalam aspek ini, reporter CNN gagal total untuk melakukannya. Malulah ia pada dirinya.

Pewawancara FOX TV:

Mengapa para penambang Chile datang ke sini untuk bertemu dengan Anda?

Mawlana Syekh Nazim (q):

Memang tidak mudah menjelaskan hal-hal rohani karena salah satu kebutuhan untuk memiliki iman atau untuk memahami hal-hal tersebut. Mungkin beberapa dari mereka telah melihat saya berada di dalam tambang itu, sementara yang lain mungkin bermimpi bertemu dengan saya. Bahkan jika saya harus memberitahu Anda, bahwa saya memang telah berada di tambang sejak hari pertama kecelakaan itu terjadi, apakah Anda percaya? Apakah pendengar percaya pada saya? Ini adalah Kehendak Allah, jadi bagaimana bisa orang yang mengatakan, “Itu tidak mungkin!” Orang-orang abad ke-21, mereka kebanyakan tidak beriman, mereka menolak Spiritualitas, namun mereka tidak bisa menjelaskan bagaimana saya datang dan melakukan kontak dengan para penambang di bawah permukaan bumi. Dari sudut pandang filsafat material, tidak dapat dijelaskan atau dipahami.

Dunia memiliki mata yang terlatih untuk melihat bencana ini. Di mana-mana, orang melihat dan menunggu. Di sebuah lubang yang sempit sekitar 25 meter persegi, di sebuah lubang terpencil di perut bumi yang tidak layak untuk menunjang kehidupan manusia, mereka bertahan selama 70 hari. Bagaimana bisa?

Mereka tidak punya udara segar, dan tidak ada saluran untuk udara, namun mereka merasakan ada hembusan udara yang mencapai mereka, setiap kali mereka merasa bahwa mereka tercekik pernapasannya selalu ada hembusan udara segar. Bagaimana dan apa yang terjadi? Mereka seharusnya mati kelaparan dan kehausan? Mereka telah terkontaminasi air industri, air dan udara yang tidak layak bahkan untuk mencuci kulit mereka, untuk minum. Dan mereka minum selama 17 hari tanpa ada yang jatuh sakit. Mereka memiliki sedikit makanan, hanya dua sendok tuna setiap 24 jam, namun semua orang merasa disegarkan dan merasa kenyang dengan jumlah makanan yang sedikit. Bagaimana itu bisa terjadi, jika tidak ada Bantuan Ilahiah turun kepada mereka?

Para penambang itu menceritakan sebuah cerita, bahwa ada tiga pendaki gunung yang mendaki gunung, dan kemudian terperangkap di puncak gunung.Mereka kelaparan dan kehausan, mereka memakan mayat seorang pendaki untuk bertahan hidup. Ini adalah pendaki di medan terbuka, terjebak untuk waktu yang singkat, namun mereka melakukan tindakan seperti untuk bertahan hidup. Jadi bagaimana 33 orang kelaparan – pada satu titik dan hanya makan dua sendok makan ikan tuna setiap 72 jam? Mengapa mereka tidak merenungkan untuk saling membunuh untuk bertahan hidup, sementara mereka berada di sebuah ruang yang menyesakkan napas mereka dan tertutup selama 70 hari? Apa yang membuat mereka bahagia, merasa puas, kenyang dan damai? Apakah Teknologi? Saya pikir tidak.

Tanpa Bantuan sesuatu kekuatan yang tak terlihat yang telah Dia kirim, maka para penambang akan lama menyerang satu sama lain dan mereka akan makan satu sama lain dalam rasa lapar yang tak tertahankan oleh mereka, sampai bahkan tulang-tulang yang mati, tidak akan dapat kalian temukan!

Dalam panas ruang sempit yang mengerikan dan juga bau busuk, orang-orang itu dapat tidur nyenyak, dan kemudian mengatakan bahwa mereka bangun setiap hari, anehnya mereka penuh energi dan tetap bersemangat, segar dan termotivasi. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Apakah Teknologi?

Para penambang telah mengalami begitu banyak kejadian aneh dan insiden yang tidak dapat mereka jelaskan. Namun, dunia ini penuh dengan orang-orang yang akan menutup mata, dan menyisihkan semua keajaiban sebagai kebetulan.

Orang-orang tidak memiliki iman dalam Spiritualitas, mereka tidak memiliki iman dengan Tuhan. Ini adalah Dia, Sang Maha Pencipta orang-orang ini, yang ingin mereka terus hidup, dan itu dengan kehendak dan IzinNya, bahwa mereka berhasil keluar dengan selamat. Inilah sebuah keajaiban, ini adalah pesan dari Tuhan, untuk semua Manusia, untuk membuat mereka percaya atau jika mareka tidak percaya Tuhan maka mereka termasuk orang-orang kafir. Siapapun yang menolak Spiritualitas, maka level mereka berada di bawah tingkat hewan.

Hari ini, Alhamdulillah, para penambang ini percaya Spiritualitas, mereka percaya pada Allah SWT. Mereka yang datang kepada saya, mereka datang karena mereka telah melihat saya berada di dalam tambang itu. Mereka melihat. Mereka ingin bertemu dengan Guru Spiritual yang telah menemani mereka melalui segala penderitaan mereka selama terjebak di dalam tambang, mereka ingin melihat Spiritual Power yang telah mereka lihat.

Tak satu pun dari penambang itu yang pergi ke Tibet (untuk memenuhi DalaiLama). Tidak ada juga yang pergi ke Paus. Tidak ada pergi ke pendeta Kristen atau Rabbi Yahudi. Atau ke pusat Spiritual lainnya untuk masalah ini. Mereka datang ke sini, ke pulau Siprus yang terpencil dan dilupakan banyak orang, di mana seorang pria tua yang lemah, dan tidak dikenal, tinggal. Hanya karena Keinginan-Nya, bahwa apa yang terjadi di tambang itu terjadi. Dan Dialah yang ingin mereka hidup, Dialah yang membiarkan mereka hidup! Orang bebas untuk menerima hal ini atau menolaknya. Allah telah mengirim mereka para penambang ini untuk ke sini kepada seseorang yang diberi kewenangan, yang diberi kekuatan Ilahi untuk pergi ke mana pun di muka bumi ini, menurut kehendak-Nya.

Orang tersebut diberi Kekuatan material dan Kekuatan Spiritual, ia bisa menyelesaikan misi apapun. Mereka adalah sahabat Allah, orang-orang Suci, dan jika seseorang adalah orang suci, para Wali, seseorang yang memiliki koneksi dengan dunia Spiritual. Seperti seseorang diberkati dengan material dan kekuatan spiritual, maka dalam sekejap mata, ia bisa mencapai Chile, Australia, atau Kutub Selatan. Dengan Izin-Nya, seseorang hamba yang lemah dapat pergi ke mana saja, ia bahkan dapat berjalan di atas air seperti Sayyidina Isa (Yesus Kristus as).

Dewasa ini orang yang menolak-Nya, menolak Tuhannya sendiri yang menciptakan dia, orang seperti itu tidak pernah bisa mengerti apa-apa tentang hal-hal seperti itu! Orang-orang seperti berada di tingkat binatang, dan mereka selalu berpikir bahwa mereka adalah sesuatu. Orang-orang hari ini menolak gagasan bahwa mereka lemah. Jika memang Anda kuat, mengapa Anda harus mati, mengapa Anda tidak hidup selamanya?

Dengar! Mereka, semua penambang itu akan meninggal pada hari pertama, jika tidak ada dukungan surgawi bagi mereka. Ada keajaiban terjadi di sana. Para penambang itu dikirimkan Ta’wiiz oleh saya dan mereka diperintahkan untuk membaca La ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah (kalimat syahadat) sehingga mereka bisa diselamatkan. Mereka mengambil salib mereka dan kemudian menggantungkan sebuah ta’wiiz Naqsybandi di leher mereka sebagai gantinya. Setiap penambang ke luar dari tambang, mengenakan Ta’wiiz itu!

Jadi pesan untuk manusia yang sinis hari ini, dan mereka yang skeptis – jika Anda tidak dapat menjelaskan suatu kejadian aneh, jangan hanya melihat kesamping. Berpikirlah tentang hal ini, itu yang dapat membuka mata Anda kepada sesuatu yang sangat istimewa. Hal ini sudah cukup dibuktikan bahwa dua dari para penambang ini datang dari negeri yang jauh, datang ke sini. Mereka telah memeluk Islam, dan mereka telah diberi nama Muslim saat ini.

Pewawancara FOX:

Kami mendengar ada kejadian serupa di Cina. Ada orang Turki dari Turkmenistan, yang selalu disiksa oleh pemerintah Cina. Setiap kali mereka disetrum maka tiba-tiba listrik padam di tempat itu, dan orang ini akan melihat Anda (Syekh Nazim). Kami mendengar ia datang ke sini untuk bertemu Anda juga setelah ia berhasil melarikan diri dari penjara Cina itu.

Mawlana:

Ya, dia datang ke sini dan dia masih di sini (di Zawiyah bawah). Anda mungkin dapat juga mewawancarainya jika itu yang Anda inginkan.

Pewawancara:

Jadi banyak yang datang menemui Anda, Syekh Nazim Effendi?

Mawlana:

Mereka yang bisa datang, akan datang. Dan bagi mereka yang tidak bisa datang (karena kemiskinan, kesehatan, atau dalam penganiayaan) maka saya yangakan menjangkau mereka di manapun mereka berada.

Pewawancara:

Ketika para penambang datang untuk mengunjungi Anda, apa yang mereka lakukan, apa yang terjadi?

Mawlana:

Mereka mencium tangan saya, mereka duduk di depan saya, dan mereka menangis. Dan saya berkata, “Ya Ghaaliban maghluub ghaira! Wahai Dia yang tidak bisa dikalahkan! Engkau telah mengirimkan dua penambang di sini, untuk mengajarkan seluruh dunia, tentang Spiritualitas dan keimanan serta takdir-MU,

“Wahai orang yang tak memilki iman, kalian harus datang untuk percaya.” Seluruh kejadian ini dirancang untuk menghancurkan orang-orang kafir dan ateis. Ketergantungan mereka pada dunia materialistik, dunia teknologi, untuk semua hal yang terjadi yang tidak dapat mereka jelaskan, kecuali dengan Spiritualitas.

Semua orang yang berdiri di atas ketidakpercayaan, tidak memiliki dasar dalam kehidupan, mereka adalah manusia yang bodoh. Ketika manusia dihadapkan dengan peristiwa ajaib seperti ini. Peristiwa di Chile ini untuk menunjukkan danmenghancurkan benteng pertahanan mereka yang kafir yang tidak memilki kepercayaan dan keimanan. Para penambang menjadi saksi hidup terhadap peristiwa bersejarah ini.

Aku tahu apa yang terjadi di tambang itu. Dalam keadaan biasa, tidak akan adayang selamat, bahkan untuk satu hari. Tetapi Kekuatan Spiritual mencapai mereka, dan membuat mereka hidup dalam tambang itu. Allah telah mengajarkan seluruh dunia, sebuah pelajaran dalam iman, dalam keyakinan dalam hal yang gaib.

Pada akhir hikayat ini, para penambang di sini di Siprus. Mereka datang ke sini dan tidak datang kepada tokoh-tokoh lain yang terkenal seperti Paus, paraRabbi, para imam, atau Dalai Lama. Mereka berada di sini, di pulau kecil inijauh-jauh, untuk bertemu seorang lelaki tua yang lemah yang mereka tidak pernah mengenal sebelum kecelakaan itu terjadi. Mengapa? Pikirkan tentang hal ini. Bi hurmati Fatihah.

Fhoto ketika Syaikh Nazim menerima cenderamata dari 2 orang perwakilan penambang Chili yang terkubur. fhoto bendera negara Chili itu telah ditandatangani oleh ke 33 penambang sebagai ungkapan trimakasih atas peran spiritual beliau ketika musibah yang menimpa mereka terjadi dalam hidup mereka

Fhoto ketika 2 orang penambang itu mencium tangan suci syaikh nazim sebagai tanda takzim kepada kemuliaan yang diberikan Allah kepada syaikh Nazim Adil Haqqani

Syaikh Nazim dan kedua Khalifah utamanya. syaikh Muhammad Hisyam Kabbani dan syaikh Muhammad Adnan Al-Rabbani. kedua Qutb ini adalah 2 saudara kandung yang diangkat beliau menjadi khalifah utama. sejak umur kurang lebih 10 tahun sudah didalam tarbiyyah syaikh Nazim Al-Haqqani.

“Setiap saat kalian kehilangan kontrol akan diri kalian, atau kalian berada dalam situasi sulit, kalian bisa menghubungi hatiku dan hati GrandSyaikh Abdullah dengan segera. Walaupun kalian hanya membayangkan diriku dan dirinya, maka itu cukup untuk membuka hubungan denganku, aku dan Grand Syaikh Abdullah akan melihat dirimu dengan pandangan kasyafku. Koneksi ini akan menimbulkan sebuah kekuatan yang mengalir dengan cepat di antara kita, dan kalian akan terlindungi, ini seperti memasang steker pada tempatnya, agar teraliri arus listrik.” Kalian bisa memanggil, MADAD YA SAYYID MADADUL HAQQ ”Oh, Syekhku! Oh Grandsyekhku! mendekatlah padaku, aku sedang dalam kesulitan, aku membutuhkan pertolonganmu dengan ijin Allah!” Grandsyekh kalian adalah Sultanul Aulia Naqib Al-ummah Syaikh Maulana`Abdullah Fa’iz Daghestani QS. Ini adalah kalimat yang cukup untuk memanggil beliau dan meminta barakah dan pertolongan tuhan untuk mengalir ke hatimu

Selasa, 22 November 2011

Riyadathus Shalihin : Keutamaan SHolat Malam




1. Dari ‘Aisyah ra., ia berkata : “Nabi saw, berdiri salat malam, hingga pecah-pecah kedua telapak kaki beliau. Saya bertanya kepada beliau : “Untuk apakah engkau berbuat ini, wahai Rasulullah, sedangkan engkau telah benar-benar diampunidosa-dosamu yang telah lewat dan yang akan datang?” Rasulullah saw, bersabda : “tak bolehkan aku menjadi hamba yang banyak bersyukur.”(H.R Bukhari dan Muslim)

2. Dari Al Mughirah, seperti hadis tersebut di atas, yang juga diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim
3. Dari Ali ra, bahwasanya pada suatu malam ketika ia tidur bersama Fatimah, tiba-tiba Nabi saw, mengetuk pintu serta bersabda : “Kenapa kalian tidak mengerjakan salat?”(H.R Bukhari dan Muslim)

4. Dari Salim bin Abdullah bin Umar bin Khaththab ra, dari ayahnya dari Nabi saw, bersabda : “Sebai-baik orang adalah Abdullah, seandainya ia suka mengerjakan salat malam.” Salim berkata : “Maka sesudah itu Abdullah hanya tidur sebentar pada waktu malam.”(H.R Bukhari dan Muslim)
5. Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra, ia berkata Rasulullah saw, bersabda : “Wahai Abdullah, janganlah kamu seperti si Fulan di mana dia bangun pada waktu malam, tetapi tidak mau mengerjakan salat sunnat pada waktu malam.”(H.R Bukhari dan Muslim)

6. Dari Ibnu Mas`ud ra, ia berkata : “Pernah di hadapan Nabi saw. Diceritakan tentang seseorang yang tidur pada waktu malam sampai pagi (tidak bangun pada waktu malam), kemudian beliau bersabda : “Itu adalah orang yang kedua di telinganya dikencingi oleh setan.” Atau beliau bersabda : “Di telinganya.”(H.R Bukhari dan Muslim)
7. Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw. Bersabda :
“Setan mengikat tengkuk kepala salah seorang di antara kalian sewaktu tidur dengan tiga ikatan. Pada masing-masing ikatan itu setan berkata : “Tidurlah lagi, malam masih panjang.” Apa bila orang itu bangun kemudian zikir kepada Allah Ta`ala maka lepaslah satu ikatan. Apabila ia berwudhu, maka lepaslah satu ikatan lagi. Dan apabila ia salat, maka lepaslah semua ikatan itu, sehingga pada waktu pagi ia akan
tangkas dan tenang jiwanya, sedang kalau tidak, maka ia akan lesu dan malas.”(H.R Bukhari dan Muslim)

8. Dari Abdullah bin Salam ra, bahwasanya Nabi saw, bersabda :
“Wahai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam, berikanlah makanan, dan salatlah kalian pada waktu mala sewaktu manusia sedang tidur, niscaya kamu sekalian akan masuk
surga dengan selamat.” (H.R Turmudzi)

9. Dari Abu Jurairah ra, ia berkata : Rasulullah saw, bersabda :
“Puasa yang paling utama selain puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram dan salat yang paling utama sesudah salat fardhu adalah salat malam (Tahajjud)(H.R
Muslim)

10. Dari Ibnu Umar ra, bahwasanya Nabi saw. bersabda :
“Salat malam itu dua rakaat. Apabila kamu khawatir kedahuluan Subuh ,maka witirlah dengan satu rakaat.”(H.R Bukhari dan Muslim)
11. Dari Ibnu Umar ra, ia berkata : “Adalah Nabi saw. melakukan salat malam dua rakaat dan salat witir dengan satu rakaat.”(H.R Bukhari dan Muslim)
12. Dari Anas ra, ia berkata : “Rasulullah saw, sering berbuka (tidak puasa) dalam suatu bulan, sehinggga kami menyangka beliau tidak pernah puasa dalam bulan itu, dan
beliau sering berpuasa, sehingga kami menyangka beliautidak pernah berbuka sedikitpun dalam bulan itu. Demikian pula apabila kamu melihat beliau salat pada waktu malam, niscaya kamu dapat melihatnya, dan apabila kamu ingin melihat beliau tidur niscaya kamu dapat melihatnya.”(H.R Bukhari)

13. Dari ‘Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah saw, biasa salat sebelas rakaat pada waktu malam, di mana dalam setiap beliau sujud, lamanya kira-kira sama dengan seorang membaca lima puluh ayat, dan itu beliau belum mengangkat kepala. Beliau salat dua rakaat sebelum salat Subuh, kemudian beliau berbaring pada pinggang kanannya, sehingga muazin mengumandangkan iqamat untuk salat Subuh.”(H.R Bukhari)

14. Dari ‘Aisyah ra, ia berkata : “Rasulullah saw, tidak pernah salat malam lebih dari sebelas rakaat baik itu pada bulan Ramadhan maupun pada bulan lainnya, di mana beliau salat empat rakaat yang cukup lama dan sempurna, kemudian beliau salat empat rakaat yang sama lama dan sempurna khusuknya, kemudia beliau salat tiga rakaat. Saya
bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah engkau tidak tidur sebelum salat Witir?” Beliau menjawab : “Wahai ‘Aisyah sesungguhnya kedua mataku terpejam, tetapi hatiku tidak
tidur.”(H.R Bukhari dan Muslim)

15. Dari ‘Aisyah ra, bahwasanya Nabi saw, biasa tidur pada permulaan malam dan bangun pada akhir malam, kemudian mengerjakan salat.”(H.R Bukhari dan Muslim)
16. Dari Ibnu Mas`ud ra, ia berkata : “pada suatu malam saya salat bersama-sama dengan Nabi saw, dan beliau lama sekali berdiri sehingga timbul niat yang tidak baik dalam diri saya.” Ada seorang yang menanyakan : “Niat apakah itu?” ia menjawab : “Saya bermaksud ingin duduk dan meninggalkan salat bersama beliau.”(H.R Bukhari dan Muslim)
17. Dari Hudzaifah ra, ia berkata : “Pada suatu malam saya salat dengan Nabi saw, setelah membaca Al Fatihah, beliau membaca surat Al Baqarah , dalam hati saya berkata : “mungkin beliau akan rukuk setelah mendapat seratus ayat.”
Setelah beliau mendapat seratus ayat, beliau melanjutkan bacaannya, maka dalam hati saya berkata: “Mungkin beliau akan mengkhatamkan (menghabiskan) surat Al Baqarah
dalam satu rakaat.” Selesai membaca surat Al Baqarah, dalam hati saya berkata : “Sekarang mungkin beliau akan melakukan rukuk.” Tetapi beliau mulai membaca surat An
Nisa’ dan dibacanya samapi selesai, kemudian beliau membaca surat Ali Imran dengan sangat hati-hati dan jelas.Apabila beliau membaca ayat yang di dalamnya ada perintah
tasbih, maka beliau membaca tasbih. Apabila beliau membaca ayat yang di dalamnya ada perintah untuk memohon, maka beliau memohon. Apabila beliau membaca ayat yang di
dalamnya ada perintah untuk berlindung diri, maka beliau berlindung diri. Kemudian beliau ruku dengan membaca: SUBHAANA RABBIYAL ‘AZHIIM, lamanya rukuk hampir sama
dengan lamanya berdiri. Kemudian beliau membaca :SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANAA LAKAL HAMDU. Kemudian beliau berdiri yang lamanya hampir sama dengan lamanya rukuk, kemudian sujud dan membaca : SUBHAANA RABBIYAL A’LAA. Lamanya sujud hampir sama dengan lamanya berdiri.”(H.R Muslim)

18. Dari Jabir ra, ia berkata : Rasulullah saw, pernah ditanya: “manakah yang paling utama di dalam salat?” Beliau menjawab : “Lamanya berdiri.”(H.R Muslim)
19. Dari Abdullah bin Amr bin Al Ash ra, bahwasanya Rasulullah saw, bersabda : “Salat yang paling disenangi oleh Allah adalah cara salatnya Nabi Dawud, dan puasa yang paling disenangi oleh Allah adalah cara puasanya Nabi Dawud, dimana beliau tidur setengah malam dan bangun pada sepertiganya serta tidur seperenam malam, beliau puasa sehari dan berbuka sehari.” (H.R Bukhari dan Muslim)
20. Dari Jabir ra, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw, bersabda : “Sesungguhnya pada waktu malam terdapat satu saat, apabila seorang muslim memohon kebaikan kepada Allah Ta’ala baik berkaitan dengan urusan dunia maupun akhirat, niscaya Allah mengabulkan permohonannya. Dan saat yang demikian itu ada pada setiap malam.” (H.R Muslim)

21. Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw., bersabda : “Apabila salah seorang di antara kalian mengerjakan salat pada waktu malam hendaklah ia memulainya dengan dua
rakaat yang ringan. ”(H.RMuslim)
22. Dari ‘Aisyah ra, ia berkata : “Apabila Rasulullah saw, mengerjakan salat pada waktu malam, beliau memulainya dengan dua rakaat yang ringan.”( H.R Muslim)
23. Dari ‘Aisyah ra, ia berkata : “Apabila Rasulullah saw, tidak dapat mengerjakan salat pada waktu malam karena sakit atau karena sesuatu yang lain, maka beliau
mengerjakan salat sebelas rakaat pada waktu siang.”(H.R Muslim)

24. Dari Umar bin Khaththab ra, ia berkata : Rasulullah saw, bersabda : “Barangsiapa tertidur tidak mengerjakan kebiasanya atau melaksanakannya antara salat Subuh dan
Dhuhur, maka dicatatkan baginya seolah-olah ia membaca atau melaksanakannya pada waktu malam.”(H.R Muslim)
25. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah saw, bersabda : “Allah sangat mengasihani orang laki-laki yang bangun pada waktu malam, kemudian mengerjakan salat dan mau membangunkan istrinya.. Apabila istrinya enggan bangun, maka ia menyiramkan air pada muka istrinya itu.Allah sangat mengasihani seorang perempuan yang bangun
pada waktu malam, kemudian mengerjakan salat dan mau membangunkan suaminya. Apabila suaminya enggan bangun, maka ia menyiramkan air pada muka suaminya itu.”(H.R Abu
Dawud)
26. Dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id ra, mereka berkata :
Rasululllah saw, bersabda : “Apabila seorang laki-laki membangunkan istrinya pada waktu malam, kemudian keduanya salat dua rakaat, maka masing-masing dicatat dalam glongan orang-orang yang selalu zikir kepada Allah
Ta’ala .”
27. Dari ‘Aisyah ra, bahwasanya Nabi saw, bersabda :
“Apabila salah seorang di antara kalian mengantuk dalam mengerjakan salat, maka hendaklah ia tidur sehingga rasa kantuknya hilang. Sebab, jika salat sambil mengantuk, bisa jadi ia bermaksud memohon ampun tetapi malah mengutuk


Al Hikam : Hati Sumber Cahaya
by : sufi road


Dalam tulisannya mengenai hati, Syaikh Ahmad Ibn'Athaillah mengatakan bahwa "Tempat terbitnya berbagai cahaya itu adalah hati dan rahasia-rahasianya".

Cahaya ilmu, cahaya ma'rifat dan cahaya tauhid tempat terbit dan memancarnya ada di dalam hati orang-orang yang ma'rifat dan di dalam rahasia-rahasia mereka (di dalam jiwa mereka). Cahaya-cahaya ini merupakan cahaya yang hakiki karena lebih kuat daya pancarnya daripada cahaya yang terpancar dari berbagai macam bintang.

Rasulullah saw. telah bersabda di dalam menceritakan firman Allah :
"Tidak akan memuat Aku bumi-Ku dan langit-Ku, dan bisa memuat Aku hati hamba-Ku yang beriman".

Sebagian orang-orang ma'rifat berkata : "Seandainya Allah menyingkap tempat terbit cahaya hati orang-orang yang menjadi kekasih-Nya, niscaya terlipatlah cahaya matahari dan bulan karena kuatnya cahaya hati mereka".

Asy Syadzili berkata : "Seandainya disingkap cahaya orang mukmin yang maksiat, pasti akan memenuhi seluruh langit dan bumi. Maka bagaimanakah perkiraanmu mengenai cahaya orang mukmin yang ta'at ?". Ketahuilah bahwa cahaya bulan dan matahari masih bisa terkena gerhana dan bisa terbenam. Akan tetapi cahaya hati kekasih Allah tidak mengenal adanya gerhana dan terbenam.Oleh sebab itu Syaikh Ahmad bin 'Athaillah selanjutnya berkata :
"Cahaya yang tersimpan di dalam hati sumbernya dari cahaya yang dating langsung dari berbagai gudang kegaiban".

Cahaya keyakinan yang tersimpan di dalam hati terus bertambah-tambah sinarnya yang bersumber dari cahaya yang datang dari perbendaharaan gaib.
Yaitu berupa cahaya sifat=sifat azali. Apabila Allah telah membuka sifat-sifatNya, maka bertambah-tambahlah cahaya itu yang dihasilkan dari hati para kekasih Allah. Yang demikian itu merupakan suatu petunjuk bahwa Allah telah memberi pertolongan kepada mereka.

Selanjutnya Syaikh Ahmad bin 'Athaillah berkata:

"Cahaya yang diperoleh dengan panca indera bisa membuka kepadamu akan semua keadaan yang terjadi (benda-benda di alam ini), sedang cahaya yang tersimpan di dalam hati bisa membuka kepadamu akan sifat-sifat Allah yang azali".

Cahaya itu ada dua macam, yaitu :

1. Cahaya yang diperoleh dengan panca indera dengan adanya sinar matahari. Maka cahaya ini bisa memperlihatkan barang-barang yang ada di alam raya dan bermacam-macam kedaan manusia. Cahaya ini bukan yang menjadi perhatian orang-orang ahli hakekat, melainkan hanya sebagai petunjuk adanya Allah Yang Maha Pencipta.

2. Cahaya yang tersimpan dalam hati yang disebut sebagai cahaya keyakinan. Cahaya inilah yang bisa membuka sifat-sifat Allah yang azali sehingga menjadi nyata dan terang. Dengan cahaya hati ini
benar-benar oarng menjadi ma'rifat kepada Allah.
Selanjutnya Syaikh Ahmad bin 'Athaillah berkata :
"Terkadang hati terhenti bersama-sama dengan cahaya, sebagaimana terhalangnya nafsu sebab tebalnya benda-benda (syahwat)".

Penghalang hati untuk menuju kepada Allah itu ada dua macam, yaitu :

1. Nurani, yang berupa bermacam-macam ilmu dan ma'rifat. Apabila hati berhenti padanya dan cenderung kepadanya sehingga ilmu dan ma'rifat itu dijadikan pokok tujuannya, maka dia akan terhalang untuk menuju kepada Allah.

2. Zhulmani (kegelapan), yang berupa bermacam-macam keinginan nafsu dan kebiasaan-kebiasaanya. Karena hati masih terpengaruh oleh keinginan-keinginan nafsu inilah maka dia menjadi terhalang untuk
menuju kepada Allah.

Maka hati bisa terhalang oleh berbagai macam cahaya sebagaimana nafsu bias terhalang oleh berbagai kegelapan. Sedang Allah berda di belakang itu semua.

Selanjutnya Syaikh Ahmad bin 'Athaillah berkata :

"Allah menutupi cahaya hati dengan bermacam-macam keadaan lahiriyah karena memuliakannya untuk (tidak) diberikan secara terang atau (khawatir) untuk dipanggil atasannya dengan lisan kemasyhuran".

Allah menutup hati para kekasih-Nya (para wali) sebagai rahmat-Nya kepada sekalian orang-orang yang beriman. Sebab jikalau rahasia kewalian itu terbuka kepada seseorang, pasti akan mewajibkan orang yang sudah terlahir kewaliannya.

---------------------------------------------------------------------
Syaikh Ahmad Ibn' Atahaillah dalam "Al-Hikam" Al -Ustadz Mahfudli Shaly

Selasa, 21 Juni 2011

munajat ku


Di keheningan malam yang semakin larut....
ku terjaga..ku lirik jam dinding menunjukan hari masih teramat pagi,
ku langkahkan kaki tuk mengambil air dan bersuci
Yaa Allah......pagi ini ku penuhi Undangan mu
gemetar hati..... tatkala menyebut asma mu
bermunajat ku di pagi sunyi mengharapkan ke ridhoan illahi
Ya Allah yaa Robby......
hamba yang hina dan fakir ini menghadap kepada mu
penuh dosa dan kehinaan, hamba mengharap ampunan dari Mu
wahai Zat yang maha menatap, maha mendengar dan maha Mengetahui
apa yang tersembunyi di dalam hati setiap ikhsan
"Yaa Allah, Yaa Robbi, Yaa Karim, jangan engkau ungkit kebodohanku ...
hambaMu yang tidak pandai berkata manis, datang dengan berlumuran dosa dan segunung masalah dan harapan...apapun yg datang dariMu, asalkan Engkau tidak membenciku..aku rela yaa Allah".
Ya Hayyu Ya Qayyuum Subhaanaka Innii Kuntu Minadzoolimiin..
ya Allah ya robbi......
hamba memohon pada mu jagalah hamba agar tidak menentang pada Mu
teguhkan iman dalam hati ku agar tidak berpaling dari Mu
ya Allah....hamba yang hina ini binggung... banyaknya dosa dan kemaksiatan sehingga....
wajah yang mana yang hamba harus hadapkan pada mu?
sementara banyaknya kebaikan dan karunia mu
Illahi robbi...hamba malu menyeru mu... setelah begitu banyaknya dosa yang tiap hari di lakukan
yaa Allah ya robby...kemana hamba harus memohon pengampunan dosa kalau tidak kepada Mu
wahai Zat yang hama pengampun
siapakah yang akan mengasihi ku ? jika Engkau tidak mengasihi ku
ya robbi......hamba dalam kecemasan dan harap
yaa Allah....dalam keheningan pagi....Engkau selalu menyeru.....
siapa yang datang kepada ku mengarap ampunan ku, maka akan aku ampunkan
siapa yang datang kepada ku mengharap keridhoan ku maka akan ku beri
siapa yang meminta kepada ku niscaya akan ku kabulkan
yaa Allah ya robbi... kini aku datang kepada mu...
dengan rasa malu dan bersimpuh di hadapan mu
tolong dan bantulah hamba, mudahkanlah apa dari segala yang hamba takutkan
singkirkanlah segala kecemasan, hamba memohon dengan kebenaran Hak Mu, semurah- murahnya ke murahan Mu,
yaa Allah... cukupilah hamba dengan barang halal mu dari pada haram-Mu dan ketaatan dari pada pelangaran
serta kelebihan anugrah-Mu dari pada siapa pun selain Engkau
Allahuma soliala muhammad wa ala ali muhammaad ya robbi ya sami' do'a na.....amin

by : finakhayza khayza

Antara Sukma Nurani dan Sukma Dzulmani

Menurut para sufi, manusia adalah mahluk Allah yang paling sempurna di dunia ini. Hal ini,

seperti yang dikatakan Ibnu Arabi, manusia bukan saja karena merupakan khalifah Allah di bumi yang dijadikan sesuai dengan citra-Nya, tetapi juga karena ia merupakan madzaz (penampakan atau tempat kenyataan) asma dan sifat Allah yang paling lengkap dan menyeluruh.

Allah menjadikan Adam (manusia) sesuai dengan citra-Nya. Setelah jasad Adam dijadikan dari alam jisim, kemudian Allah meniupkan ruh-Nya ke dalam jasad Adam. Allah berfirman, "Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud." (QS Al-Hijr: 29)

Jadi jasad manusia, menurut para sufi, hanyalah alat, perkakas atau kendaraan bagi rohani dalam melakukan aktivitasnya. Manusia pada hakikatnya bukanlah jasad lahir yang diciptakan dari unsur-unsur materi, akan tetapi rohani yang berada dalam dirinya yang selalu mempergunakan tugasnya.

Karena itu, pembahasan tentang jasad tidak banyak dilakukan para sufi dibandingkan pembahasan mereka tentang ruh (al-ruh), jiwa (al-nafs), akal (al-'aql) dan hati nurani atau jantung (al-qalb).

Ruh dan Jiwa (Al-Ruh dan Al-Nafs)
Banyak ulama yang menyamakan pengertian antara ruh dan jasad. Ruh berasal dari alam arwah dan memerintah dan menggunakan jasad sebagai alatnya. Sedangkan jasad berasal dari alam ciptaan, yang dijadikan dari unsur materi. Tetapi para ahli sufi membedakan ruh dan jiwa. Ruh berasal dari tabiat Ilahi dan cenderung kembali ke asal semula. Ia selalu dinisbahkan kepada Allah dan tetap berada dalam keadaan suci.

Karena ruh bersifat kerohanian dan selalu suci, maka setelah ditiup Allah dan berada dalam jasad, ia tetap suci. Ruh di dalam diri manusia berfungsi sebagai sumber moral yang baik dan mulia. Jika ruh merupakan sumber akhlak yang mulia dan terpuji, maka lain halnya dengan jiwa. Jiwa adalah sumber akhlak tercela, Al-Farabi, Ibnu Sina dan Al-Ghazali membagi jiwa pada; jiwa nabati (tumbuh-tumbuhan), jiwa hewani (binatang) dan jiwa insani.

Jiwa nabati adalah kesempurnaan awal bagi benda alami yang organis dari segi makan, tumbuh dan melahirkan. Adapun jiwa hewani, di samping memiliki daya makan untuk tumbuh dan melahirkan, juga memiliki daya untuk mengetahui hal-hal yang dan daya merasa, sedangkan jiwa insani mempunyai kelebihan dari segi daya berfikir (al-nafs al-nathiqah).

Daya jiwa yang berfikir (al-nafs al-nathiqah atau al-nafs al-insaniyah). Inilah, menurut para filsuf dan sufi, yang merupakan hakikat atau pribadi manusia. Sehingga dengan hakikat, ia dapat mengetahui hal-hal yang umum dan yang khusus, dzatnya dan penciptaannya.

Karena pada diri manusia tidak hanya memiliki jiwa insani (berpikir), tetapi juga jiwa nabati dan hewani, maka jiwa (nafs) manusia mejadi pusat tempat tertumpuknya sifat-sifat yang tercela pada manusia. Itulah sebabnya jiwa manusia mempunyai sifat yang beraneka sesuai dengan keadaannya.

Apabila jiwa menyerah dan patuh pada kemauan syahwat dan memperturutkan ajakan syaithan, yang memang pada jiwa itu sendiri ada sifat kebinatangan, maka ia disebut jiwa yang menyuruh berbuat jahat. Firman Allah, "Sesungguhnya jiwa yang demikian itu selalu menyuruh berbuat jahat." (QS Ar-Ra'd: 53)

Apabila jiwa selalu dapat menentang dan melawan sifat-sifat tercela, maka ia disebut jiwa pencela, sebab ia selalu mencela manusia yang melakukan keburukan dan yang teledor dan lalai berbakti kepada Allah. Hal ini ditegaskan oleh-Nya, "Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang selalu mencela." (QS Al-Qiyamah: 2)

Tetapi apabila jiwa dapat terhindar dari semua sifat-sifat yang tercela, maka ia berubah jadi jiwa yang tenang (al-nafs al-muthmainnah). Dalam hal ini Allah menegaskan, "Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan rasa puas lagi diridhai, dan masuklah kepada hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam Surga-Ku." (QS Al-Fajr: 27-30)

Jadi, jiwa mempunyai tiga buah sifat, yaitu jiwa yang telah menjadi tumpukan sifat-sifat yang tercela, jiwa yang telah melakukan perlawanan pada sifat-sifat tercela, dan jiwa yang telah mencapai tingkat kesucian, ketenangan dan ketentraman, yaitu jiwa muthmainnah. Dan jiwa muthmainnah inilah yang telah
dijamin Allah langsung masuk surga.

Jiwa muthmainnah adalah jiwa yang selalu berhubungan dengan ruh. Ruh bersifat Ketuhanan sebagai sumber moral mulia dan terpuji, dan ia hanya mempunyai satu sifat, yaitu suci. Sedangkan jiwa mempunyai beberapa sifat yang ambivalen. Allah sampaikan, "Demi jiwa serta kesempurnaan-Nya, Allah mengilhamkan jiwa pada keburukan dan ketaqwaan." (QS Asy-Syams: 7-8). Artinya, dalam jiwa terdapat potensi buruk dan baik, karena itu jiwa terletak pada perjuangan baik dan buruk.

Akal
Akal yang dalam bahasa Yunani disebut nous atau logos atau intelek (intellect) dalam bahasa Inggris adalah daya berpikir yang terdapat dalam otak, sedangkan "hati" adalah daya jiwa (nafs nathiqah). Daya jiwa berpikir yang ada pada otak di kepala disebut akal. Sedangkan yang ada pada hati (jantung) di dada disebut rasa (dzauq). Karena itu ada dua sumber pengetahuan, yaitu pengetahuan akal (ma'rifat aqliyah) dan pengetahuan hati (ma'rifat qalbiyah). Kalau para filsuf mengunggulkan pengetahuan akal, para sufi lebih mengunggulkan pengetahuan hati (rasa).

Menurut para filsuf Islam, akal yang telah mencapai tingkatan tertinggi—akal perolehan (akal mustafad)—ia dapat mengetahui kebahagiaan dan berusaha memperolehnya. Akal yang demikian akan menjadikan jiwanya kekal dalam kebahagiaan (surga). Namun, jika akal yang telah mengenal kebahagiaan itu berpaling, berarti ia tidak berusaha memperolehnya. Jiwa yang demikian akan kekal dalam kesengsaraan (neraka).

Adapun akal yang tidak sempurna dan tidak mengenal kebahagiaan, maka menurut Al-Farabi, jiwa yang demikian akan hancur. Sedangkan menurut para filsuf tidak hancur. Karena kesempurnaan manusia menurut para filsuf terletak pada kesempurnaan pengetahuan akal dalam mengetahui dan memperoleh kebahagiaan yang tertinggi, yaitu ketika akan sampai ke tingkat akal perolehan.

Hati Sukma (Qalb)
Hati atau sukma terjemahan dari kata bahasa Arab qalb. Sebenarnya terjemahan yang tepat dari qalb adalah jantung, bukan hati atau sukma. Tetapi, dalam pembahasan ini kita memakai kata hati sebagaimana yang sudah biasa. Hati adalah segumpal daging yang berbentuk bulat panjang dan terletak di dada sebelah kiri. Hati dalam pengertian ini bukanlah objek kajian kita di sini, karena hal itu termasuk bidang kedokteran yang cakupannya bisa lebih luas, misalnya hati binatang, bahkan bangkainya.

Adapun yang dimaksud hati di sini adalah hati dalam arti yang halus, hati-nurani --daya pikir jiwa (daya nafs nathiqah) yang ada pada hati, di rongga dada. Dan daya berfikir itulah yang disebut dengan rasa (dzauq), yang memperoleh sumber pengetahuan hati (ma'rifat qalbiyah). Dalam kaitan ini Allah berfirman, "Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan memahaminya." (QS Al-A'raaf: 179)

Dari uraian di atas, dapat kita ambil kesimpulan sementara, bahwa menurut para filsuf dan sufi Islam, hakikat manusia itu jiwa yang berfikir (nafs insaniyah), tetapi mereka berbeda pendapat pada cara mencapai kesempurnaan manusia. Bagi para filsuf, kesempurnaan manusia diperoleh melalui pengetahuan akal (ma'rifat aqliyah), sedangkan para sufi melalui pengetahuan hati (ma'rifat qalbiyah). Akal dan hati sama-sama merupakan daya berpikir.

Menurut sufi, hati yang bersifat nurani itulah sebagai wadah atau sumber ma'rifat—suatu alat untuk mengetahui hal-hal yang Ilahi. Hal ini hanya dimungkinkan jika hati telah bersih dari pencemaran hawa nafsu dengan menempuh fase-fase moral dengan latihan jiwa, serta menggantikan moral yang tercela dengan moral yang terpuji, lewat hidup zuhud yang penuh taqwa, wara' serta dzikir yang kontinyu, ilmu ladunni (ilmu Allah) yang memancarkan sinarnya dalam hati, sehingga ia dapat menjadi sumber atau wadah ma'rifat, dan akan mencapai pengenalan Allah. Dengan demikian, poros jalan sufi ialah moralitas.

Latihan-latihan ruhaniah yang sesuai dengan tabiat terpuji adalah sebagai kesehatan hati dan hal ini yang lebih berarti ketimbang kesehatan jasmani sebab penyakit anggota tubuh luar hanya akan membuat hilangnya kehidupan di dunia ini saja, sementara penyakit hati nurani akan membuat hilangnya kehidupan yang abadi. Hati nurani ini tidak terlepas dari penyakit, yang kalau dibiarkan justru akan membuatnya berkembang banyak dan akan berubah menjadi hati dzulmani—hati yang kotor.

Kesempurnaan hakikat manusia (nafs insaniyah) ditentukan oleh hasil perjuangan antara hati nurani dan hati dzulmani. Inilah yang dimaksud dengan firman Allah yang artinya, "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang mensucikan jiwanya, dan rugilah orang yang mengotorinya." (QS Asy-Syams: 8-9)

Hati nurani bagaikan cermin, sementara pengetahuan adalah pantulan gambar realitas yang terdapat di dalamnya. Jika cermin hati nurani tidak bening, hawa nafsunya yang tumbuh. Sementara ketaatan kepada Allah serta keterpalingan dari tuntutan hawa nafsu itulah yang justru membuat hati-nurani bersih dan cemerlang serta mendapatkan limpahan cahaya dari Allah SWT.

Bagi para sufi, kata Al-Ghazali, Allah melimpahkan cahaya pada dada seseorang, tidaklah karena mempelajarinya, mengkajinya, ataupun menulis buku, tetapi dengan bersikap asketis terhadap dunia, menghindarkan diri dari hal-hal yang berkaitan dengannya, membebaskan hati nurani dari berbagai pesonanya, dan menerima Allah segenap hati. Dan barangsiapa memiliki Allah niscaya Allah adalah miliknya. Setiap hikmah muncul dari hati nurani, dengan keteguhan beribadah, tanpa belajar, tetapi lewat pancaran cahaya dari ilham Ilahi.

Hati atau sukma dzulmani selalu mempunyai keterkaitan dengan nafs atau jiwa nabati dan hewani. Itulah sebabnya ia selalu menggoda manusia untuk mengikuti hawa nafsunya. Kesempurnaan manusia (nafs nathiqah), tergantung pada kemampuan hati-nurani dalam pengendalian dan pengontrolan hati dzulmani.

Sumber: Jalaludin Rahmat
Kontekstualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah-Pustaka Media
Newsroom republika
Posted by zezz & sufi road
Labels: Spiritualitas Sufi

Senin, 20 Juni 2011

AL FATIHAH



AMALAN INI DIBACA DENGAN RUTIN/ISTIQOMAH SETIAP HARI SESUDAH SHOLAT FARDU FAEDAHNYA INSYA ALLAH UNTUK KEKAYAAN DAN BANYAK REJEKI,TERHINDAR DARI SEGALA BENCANA DAN KEJAHATAN SEGALA MAKHLUK,SUKSES DAN BERHASIL SEGALA HAJAT/TUJUAN.
MEMBACA SURAT AL-FATIHAH DENGAN URUTAN SEBAGAI BERIKUT:

VERSI 1:

SELESAI SHOLAT SUBUH MEMBACA AL-FATIHA 21X

SELESAI SHOLAT DHUHUR MEMBACA AL-FATIHA 22X

SELESAI SHOLAT ASYAR MEMBACA AL-FATIHA 23X

SELESAI SHOLAT MAGHRIB MEMBACA AL-FATIHA 24X

SELESAI SHOLAT ISYA MEMBACA AL-FATIHA 10X

VERSI 2:

SELESAI SHOLAT SUBUH MEMBACA AL-FATIHA 30X

SELESAI SHOLAT DHUHUR MEMBACA AL-FATIHA 25X

SELESAI SHOLAT ASYAR MEMBACA AL-FATIHA 20X

SELESAI SHOLAT MAGHRIB MEMBACA AL-FATIHA 15X

SELESAI SHOLAT ISYA MEMBACA AL-FATIHA 10X

SETELAH SELESAI MEMBACA SURAH AL-FATIHAH SESUAI HITUNGANNYA MEMBACA DO’A BERIKUT INI:

BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM.

ALHAMDULILLAAHI ROBBIL ‘ALAMIIN. WAS SHOLAATU WAS SALAAMU ‘ALAA SAYYIDIL AMBIYAA-I WAL MURSALIIN SAYYIDINAA MUHAMMADIW WA ‘ALAA AALIHI WA- ASH-HAABIHI AJMA’IIN. ALLOOHUMMA INNAA NAS-ALUKA BIHAQQI SUROTIL FAATIHATIL MU’AZH-ZHOMAH WAS SAB’IL MATSAANI WAL QUR-AANIL ‘AZHIIM, AN TAFTAHA LANAA BIKULLI KHOIR, WA-AN TATAFAZH-ZHOLA ‘ALAINAA BIKULLI KHOIR, WA-AN TAJ’ALANAA MIN AHLIL KHOIR, WA-AN TU’AAMILANAA MU’AAMALATAKA LI AHLIL KHOIR, WA-AN TAHFAZHONAA FII AD-YAA NINAA WA-ANFUSINAA WA-AWLADINAA WA-AHLIINA WA-ASH-HAABINAA WA-AHBAABINAA MIN KULLI MIHNATIN WA BUKSIN WA FITNATIN WA DHOIR, INNAKA WALIYYU KULLI KHOIR, WA MUTAFADH-DHILUN BIKULLI KHOIR, WA MU’ THII KULLA KHOIR, YAA ARHAMAR ROHIMIIN, YAA ARHAMAR ROHIMIIN, YAA ARHAMAR ROHIMIIN, WASHOLLALLOOHU ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIW WA ‘ALAA AALIHI WA-ASH-HABIHI AJMA’IIN, WAL HAMDULILLAAHI ROBBIL ‘ALAMIIN. 1X ATAU 3X.

UNTUK MEMBACA AL-FATIHA NYA BOLEH DIPILIH SALAH SATU ANTARA VERSI 1 ATAU VERSI 2.

SEMOGA MANFAAT DUNIA DAN AKHIRAT.AMIN YA ROBBAL 'ALAMIN...

WIRID SABDO DADI


Prayoga Gemilang
gemilang.prayoga@yahoo.co.id

assalamu alaikum wr wb bolo wongalus semua.
Ilmu ini saya dapatkan pd th.2007 yg lalu dari seorang ustad yg juga teman di pesantren dulu. Kemanfaatannya insya Allah agar ucapan kita bs jadi nyata (sabdo dadi). Dengan tata caranya adalah sbb:
Puasa 1 hari.
Malamnya baca doa di bawah ini 100x dan tiupkan pd segenggam bunga melati, tapi sebelumnya melaksanakan sholat hajat dulu dan tawassul umum sebisanya.
Terakhir bunga melati dimasukkan dalam bak air dan gunakan untuk mandi pada tengah malam itu juga.
Setelah semua prosesi selesai,dawamkan amalan tersebut tiap habis sholat subuh dan maghrib masing2 sebanyak 25x bacaan amalannya sbb:
ALLAHUMMA YA ALIYYU MING QOODIRIW WA ALIYYU MIWWAROOQIL JANNATI BIROHMATIKA YA ARHAMAR ROHIMIN.


Demikian amalan yg singkat ini saya bagikan untuk sedulur wongalus semua.Bagi yang mau mengamalkan monggo saja diamalkan. Dan satu pesan saya stlh rutin mengamalkan hrs bs menjaga ucapan.karena ucapan kita akan bs terjadi kapan saja.
Wassalamu alaikum wr wb
salam seduluran.
YINGYANG
posted by: wongalus

Sabtu, 18 Juni 2011

internet sukses

http://www.internetsukses.com
http://sulhadi.com/
http://www.tutorial-gratisan.co.cc/2011/04/27/cara-membuat-website-dengan-domain-dan-hosting-serba-gratis/

http://sulhadi.com
http://www.internetsukses.com
http://www.world-entrepreneur.com
http://www.workshop-film.com





INTERNETSUKSES.com
KANTOR dan LAB kami
Jl. Cemara No. 5 Kayu Putih, Jakarta Timur
Lewat dari Jl. Waringin Raya daerah Mardongan
(Belakang Universitas JAYABAYA dan depan Masjid Besar ALMUJADDID)

Hubungi Call Center kami
Hari Senin - Jumat
Jam 11.00 - 18.00 WIB


021-99 24 9400 (call)
021-99 24 2090 (call)
021-33 8454 66 (call)
021-33 8454 88 (call)
0813 11 62 55 01 (khusus no. ini sms only)

Email: consultant@internetsukses.com
Khusus : Sabtu/Minggu/Hr Libur
Tetap Aktif di Nomor:

Call. 021-320 65 819
Call. 0817 985 99 35
SMS. 0813 11 62 55 01

Jumat, 17 Juni 2011

Tentang Keutamaan Ilmu


Diriwayatkan dari Muadz BIn Jabal : 
"Pelajarilah ilmu ! Sebab sesungguhnya mempelajari ilmu karena ALLAH itu merupakan ungkapan rasa takut hamba kepadaNYA
Menuntutnya adalah ibadah
mengkajinya adalah tasbih
menelitinya adalah jihad
mengajarkannya adalah sedekah
memberikannya kepada orang yang tepat adalah amal yang dapat mendekatkan diri seorang hamba kepada ALLAH. 

Ilmu adalah penghibur hati dikala sendiri
teman di saat sepi
petunjuk di kala suka maupun duka
pembantu di kala butuh
pendamping ketika tak ada mitra
cahaya bagi jalan menuju surgaNYA

Dengan ilmu, 
Allah mengangkat derajat beberapa kaum sehingga Allah menjadikan mereka sebagai pembimbing juga pelopor dalam hal kebajikan yang jejak mereka senantiasa diikuti,
yang mendorong para malaikat tertarik atas sifat-sifat mereka sehingga berkenan menaungi mereka dengan sayap-sayapnya. 

Semua benda-benda - basah maupun kering - di permukaan bumi ini membacakan tasbih dan memohonkan ampunan bagi mereka; 
termasuk ikan dan berbagai jenis binatang yang berada dalam samudera lepas;
juga binatang-binatang buas maupun jinak yang berada di daratan;
juga langit berikut bintang-bintang yang bertebaran.

Sebab, ilomulah yang menghidupkan hati dari kebutaan;
yang memberi cahaya bagi penglihatan dari kegelapan.

Ilmu pulalah yang dapat menguatkan tubuh dari faktor yang melemahkannya. 

Dengan ilmu, 
seorang hamba dapat mencapai kedudukan orang-orang yang berbakti dan derajat yang tinggi.

Nilai merenungkan ilmu itu setara dengan pahala puasa
dan nilai pengkajiannya sebanding dengan pahala menjalankan shalat sunat malam.

Ilmu adalah bekal untuk taat, mengibadahi, meng-ahad-kan dan takut - hanya kepada ALLAH SWT. 

Ilmu adalah alat untuk menyambung hubungan di antara keluarga

Ilmu adalah imam dan amal sebagai makmumnya

Orang yang bahagia adalah mereka yang dianugerahi ilmu;
dan orang yang celaka adalah mereka yang terhalang dari mencapainya. 

- Abu Bakar Al-Jaziry dalam Al-Ilmu wal 'ulama.

Rabu, 15 Juni 2011

Hati vs Nafs



Jadilah manusia hati,- atau paling tidak menjadi muridnya.
Jika tidak, engkau hanya berjalan di tempat, bagaikan keledai terperangkap lumpur.
Jika tak punya hati, manusia tak punya guna;
Dalam kesengsaraan, ia akan dikenal dunia.

Apabila nafsu telah mencapai tingkat kesempurnaan, dia akan sampai pada tingkat perkembangan hati. Pada kenyataannya, nafsu yang tenang adalah hati yang paling dalam, yang oleh para filosof di sebut sebagai nafsu rasional (nafis al natiqa). Namun demikian, sebagian besar manusia masih berada pada maqam sifat sifat kebendaan (tab'), tingkat nafsu, dan belum memiliki hati.
Hati adalah sebuah tempat antara wilayah Kesatuan (ruh) dan daerah keanekaragaman (nafsu). Jika hati mampu melepaskan selubung nafsu yang melekat padanya dia akan berada di bawah pengaruh ruh; itulah yang dikatakan telah menjadi hati dalam makna yang sebenarnya, telah bersih dari segala kotoran keanekaragarnan. Sebaliknya, jika hati dikuasai oleh nafsu, dia menjadi keruh oleh kotoran keanekaragaman nafsu.
Ruh adalah sumber semua kebaikan, dan nafsu adalah sumber semua kejahatan. Cinta menjadi tentara ruh, dan hasrat membentuk tentara nafsu.
Ruh mewakili keberhasilan melalui Allah, sedangkan nafsu mewakili kegagalan melalui Allah juga. Hati terletak antara keduanya, dan pemenang dari keduanya akan mengendalikan hati.

Bila cinta memanggil hati
untuk datang kepadanya,
Hati akan terbang lepas
dari semua makhluk ciptaan.
(Rumi)

Hati adalah tempat dari semua pengetahuan dan kesempurnaan ruh serta tempat terlihatnya penyingkapan Perwujudan Ketuhanan melalui tingkat Esensi yang berbeda beda. Inilah aspek yang memberinya istilah Arab qalb, yang menunjukkan kedudukan tengah antara nafsu dan ruh. Hati membentuk jembatan antara keduanya, yang mewujudkan kesempurnaan dari kedua tingkat yang mengapitnya, yang mendapatkan karunia dari ruh dan menyebarkannya kepada nafsu.
Cangkir yang menggambarkan dunia
adalah hati dari orang yang sempurna
Cermin yang merefleksikan Allah pada kenyataannya adalah hati yang dalam. (SGR3)

Tanah asal Adam diciptakan terolah dengan embun kasih sayang; akibatnya, ratusan kesengsaraan dan kekacauan terlihat di dunia.
Pisau cinta
menusuk pembuluh ruh.
Setetes yang jatuh,
lahirlah hati
(Majdud Din Baghdad)

Dalam komentarnya tentang Fushush al Hikam, jami' menulis:
"Hati adalah haqiqat yang meliputi haqiqat-haqiqat kejasmaniahan serta indera indera pembentuk fisik di satu sisi, dan haqiqat spiritualitas serta karakter karakter nafsu, di sisi yang lain."

Dalam terminologi Sufi, hati menggambarkan substansi spiritual yang terletak antara ruh dan nafsu, yaitu suatu substansi yang merupakan tempat terwujudnya sifat-sifat kemanusiaan. Para filosof menyebut substansi tersebut dengan nafsu rasional, dan menganggapnya sebagai pelengkap nafsu hewani. (KF 1170)

Dalam wilayah ini,
hati adalah raja;
Pada jalan menuju langit tertinggi,
hati adalah pintunya.
Badan bukanlah apa apa,
esensi seseorang adalah hati;
Penghuni "antara dua jari"
Allah adalah Hati.
Dia mampu berperan
sebagai agama ataupun keingkaran;
Dia dapat berputar dari kebajikan dan keburukan.

Engkau pernah mendengar cerita tentang piala Jamsyid yang sering diceritakan kembali,
Dan dalam cerita itu engkau mendengar sumur yang penuh, sebagai barang yang berharga sekaligus sia sia.
Sadarlah bahwa cangkir Jamsyid itu adalah hatimu sendiri,
Hatimu itulah yang telah membentuk sandaran maupun kesedihan.
Jika engkau mempunyai keinginan untuk melihat dunia,
Engkau bahkan akan mampu melihat semua hal di dalam hatimu.

Semak semak bunga mawar telah ditanam dengan harapan tumbuhnya tunas tunas bunga mawar hati.
Ketika belukar mawar menghasilkan kuncup-kuncup bunga segar mawar hati, terselubung dalam tunas itu kelopak kelopak yang penuh daya cipta, baik partikular ataupun universal.
Indahnya keindahan adalah tanda karunia Nya;
Alam kehidupan ruang dan waktu adalah catatan keanekaragaman Nya.
Alam dan apa yang di dalamnya,
Apa saja yang disebut hikmah yang membentuk dunia Nya
Akan hilang dalam hati, Semuanya kecuali yang setetes
dalam hati, Laut Merah.

Bagaimana engkau dapat mengukur apa yang berada di dalam Allah?
Hati yang terletak di dalam selubung badan yang utama bagi kehidupan dan kematian.
Perwujudan rahasia rahasia ketuhanan dan refleksi cahaya cahayanya,
Terletak tidak di dalam hati jasmani tapi dalam hati yang sesungguhnya.

Andai hati hanyalah sebuah benda dari tanah, maka tak ada perbedaan
Antara hati ini dan hati keledai.
Berapa lama engkau akan merasa bangga dengan benda yang terbuat dari tanah ini?
Keledai juga memiliki bagian tubuh seperti ini.

Siapa saja, yang mirip seekor keledai, bangga dengan bagian tubuh ini,
Telah mengganti sebuah mutiara yang berharga untuk sebuah manik dari tanah.
Engkau harus tunduk, kepada seseorang yang berhati seperti lautan
Andai engkau ingin menemukan hati bagaikan mutiara.
Engkau harus mencari naungan di sisi sang guru,
Andai engkau ingin mendapatkan sebuah hati darinya.
Hatimu adalah telur
dari seekor burung kecil;
Tak ditemukan jejak jejak perpindahan,
dari penerbangan yang berasal dari dalamnya.
Untuk mendorongnya, membuatnya bisa terbang,
Berikanlah telur itu kepada sang guru, yang akan menetaskannya.


Sumber : Dr. Javad Nurbakhsy

by : sufi road